Pengantar Kerja sedang melakukan Pelayanan (Dok. Pribadi) |
Pengantar Kerja merupakan jabatan fungsional ASN yang mengacu pada PERMENPAN RB Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Jabatan Fungsional Pengantar Kerja. Pengantar Kerja ditugaskan pada Dinas Tenaga Kerja yang berada pada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di seluruh Indonesia di bawah naungan Kemnaker RI. Lalu apa yang harus dilakukan oleh Pengantar Kerja dan dalam hubungannya dengan pencari kerja?
Problem Solver dan Emphaty menjadi salah satu hal yang harus
dimiliki oleh seorang Pengantar Kerja, bagi kami mereka atau pencari kerja adalah
harapan dan penolong bagi diri nya sendiri, keluarga, dan orang –orang dekat
yang ingin mereka angkat dan bahagiakan kehidupannya. Kami mencoba meresapi/mendalami
keresahan apa dan hambatan apa yang mereka sedang jalani, Kami mencoba lebih dekat membantu dengan problem solving
yang kami punya.
Kami memaksimalkan apa yang di miliki untuk dibagikan kepada
para jobseeker sehingga mereka dapat
mencapai impian dan tujuannya. Mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan peluang
berwirausaha yang diidamkan adalah harapan mereka. Bukan untuk apa-apa, tetapi
untuk merubah kehidupannya ke arah yang lebih baik dan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari.
Tetapi pada kenyatannya memang Kebutuhan dan Persediaan Kerja
yang tersedia kadangkala timpang pada Pasar Kerja. Kami pun tak henti berperan
menjadi seorang marketing yang memasarkan para jobseeker/pencari kerja serta berusaha untuk mencari lowongan pekerjaan
ke perusahaan-perusahaan sebagaimana tugas kami yakni menjadi perantara pencari
kerja (jobseeker) kepada pemberi
kerja (company) agar terjalinnya
hubungan kerja. Kami harus meyakinkan kepada perusahaan bahwa kualitas pencari
kerja (jobseeker) kami adalah yang
terbaik. Dan itu menjadi tantangan bagi seorang Pengantar Kerja.
Pengantar Kerja sedang melakukan Pelayanan Kartu AK-1 (Dok. Pribadi) |
Jobseeker pun mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Banyak tantangan yang dihadapi dengan berbagai macam
karakteritistik tersebut. Maka Pengenalan lebih dekat kepada jobseeker menjadi salah satu upaya untuk
mengetahui hal tersebut, kami melakukan pelayanan kartu AK-1 (kartu bukti
pendaftaran pencari kerja yang didalamnya ada pengisian AK-2 dimana dapat terlihatnya
potensi dan pengalaman pencari kerja, dan dari format AK-2 tersebut dapat
dilakukan penggalian dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan untuk kami arahankan
masuk pada tahap awal dunia kerja.
Dalam melakukan penggalian kepada para jobseeker tersebut kami setiap harinya bertemu dengan mereka kurang lebih 100 orang dalam pelayanan kartu AK-1, maka kami cukup mengetahui berbagai karakteristik jobseeker itu sendiri ketika kami berkomunikasi dengan mereka setiap hari-nya. Lalu bagaimana saja Tipe-Tipe atau karaktersitik para jobseeker tersebut, mari kita simak pemaparan berikut :
Para Jobseeker sedang Melakukan Test Fisik oleh Perusahaan (Dok. Pribadi) |
Tipe Kedua adalah Jobseeker yang Penasaran. Kerap kali kami mendapatkan pertanyaan diluar
bidang keilmuan kami, dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkembang, hal
ini patut diapresiasi karena untuk menjadi jobseeker
mereka harus aktif bertanya dan mencari informasi sebanyak mungkin, dan
dihimbau pula agar mereka tidak menjadi seorang yang pasif.
Tipe Ketiga adalah Jobseeker yang Grow Life Balance/ Anak Millenial. Jobseeker tipe seperti ini menginginkan
pekerjaannya yang berimbang dengan kehidupannya, kami mencoba menanyakan
seperti apa pekerjaan yang diinginkannya, yakni kerja 8 jam per-hari dan Sabtu
Minggu libur (tidak melulu kerja lembur non stop) dan harapannya mereka
mendapatkan gaji yang tinggi. Kami terus mengarahkan mereka ketika mendapat
pekerjaan jangan cepat untuk resign apabila ada hal yang kurang make sense dan terjadinya keluar masuk
perusahaan karena itu akan menjadi catatan yang kurang baik di mata HRD (Human Resource Department) perusahaan.
Tipe Keempat adalah Jobseeker yang Tidak
Tahu Apa-Apa. Seperti kertas putih yang masih kosong, para jobseeker baru memulai petualangannya untuk mengisi pengalaman
mereka dalam dunia kerja. Kami mengarahkan mereka untuk tetap bisa produktif,
meningkatkan skill, mencari webinar atau seminar yang dapat menambah
pengetahuan mereka, membaca buku, mengikuti konten mengenai dunia kerja, kami berikan
motivasi bahwa gagal dan sukses adalah hal biasa.
Tipe Kelima adalah Jobseeker dengan Curriculum
Vitae yang bagus. Kami kerap kali kagum dengan Curriculum Vitae yang dimiliki oleh jobseeker yang notabene nya baru lulus dan non pengalaman, tapi
mereka sudah mempunyai pengetahuan informasi dan inisatif yang baik untuk memulai
masuk dalam dunia kerja lewat penulisan Curriculum
Vitae nya.
Tipe Keenam adalah Jobseeker yang semangat. Keyakinan dan Motivasi yang kuat dalam
diri jobseeker tipe seperti ini menjadi
modal yang baik untuk mereka kedepan dalam menjalani dunia perjobstreetan. Semangat menjadi kunci
untuk mereka dapat meraih kesuksesannya.
Tipe Ketujuh adalah Jobseeker dengan support orang terkasih. Jobseeker tipe seperti ini kerap kali diantar oleh pasangan mereka,
untuk menyemangati pasangan meraka masing-masing dalam mencari pekerjaan. Ini
menjadi motivasi ekstrinstik yang baik supaya mereka tetap tidak menyerah dan
mempunyai tujuan tentang masa depan mereka.
Itulah
berbagai macam tipe para jobseeker
yang diharapkan mereka dapat mampu mengenali dan memahami kemampuan diri mereka
sendiri untuk masuk pada perusahaan-perusahaan sesuai kualifikasi dan kualitas dengan
competence & passion yang mereka
miliki. Dengan adanya tambahan motivasi ekstrinsik kami rasa dapat membuat rasa
semangat mereka meninggi dalam mencari pekerjaan, sehingga mereka dapat
menuntaskan dan mencapai apa yang mereka sedang resahkan untuk dapat sukses
dimasa depan serta dapat membahagiakan keluarga yang sedang mengharapkan
keberhasilan mereka. Sukses selalu pencari kerja. Raihlah Keberhasilan tersebut
dengan perjuangan.